Senin, 18 September 2017

Paper Penelitian Tumbuhan Jagung

TUGAS PENGUKURAN DAN PENGAMATAN
IPA
PERTUMBUHAN POPULASI JAGUNG
UNS logo.jpg
Oleh :
Rochmad Hery Prawoto
K4516056
Pendidikan IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016/2017
     I.          Topik
Pengukuran dan Pengamatan Populasi Tumbuhan Jagung
    II.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana pengaruh pemberian pupuk kandang dan pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman jagung ?
2.    Berapa selisih tinggi batang tanaman jagung yang diberi pupuk kandang dan pupuk urea ?
 III.       Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang dan pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
2.    Untuk mengetahui selisih tinggi batang tanaman jagung yang diberi pupuk kandang dan pupuk urea.
 IV.       Mengkaji Teori
A.       Petumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembesaran sel danpertambahan jumlah sel atau pembelahan sel (pembelahan mitosis) atau keduanya. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur besar dan tinggi batang, menimbang massa sel baik berupa berat kering maupun berat basahnya, menghitung jumlah daun, jumlah bunga, maupun jumlah buahnya. Pertambahan bobot kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena pada umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar. Adapun parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada tanaman. Selain itu, ada juga yang menjadi parameter lain yaitu bobot basah tidak banyak digunakan karena angkanya berfluktuasi walaupun pada kepentingan tertentu, parameter ini menjadi penting daripada bobot kering (digabung dengan faktor kualitas) terutama pada studi dan produksihortikultura. Selama pertumbuhan, tumbuhan juga mengalami proses diferensiasi, pematangan organ, serta peningkatan menuju kedewasaan. Pada saat itulah, tumbuhan mengalami proses yang disebut perkembangan. Pertumbuhan  dan perkembangan tersebut berjalan secara simultan (bersama). Salah satu fase atau tahapan dari pertumbuhan dan perkembangan adalah poses perkecambahan.
B.       Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1.    Faktor Internal
Ø Gen
Ukuran batang, bentuk daun, biji, dan bunga tumbuhan jagung berbeda dengan tumbuhan lain. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Tumbuhan jagung yang banyak dijumpai ternyata memiliki banyak jenis, antara lain: mutiara, gigi kuda, QPM, dan lain sebagainya. Antar jenis yang ada tersebut memiliki faktor genetis yang berbeda-beda pula. Faktor genetis ini banyak digunakan dalam hal pemilihan bibit unggul. Gen pada tumbuhan berperan pada pengaturan reaksi-reaksi kimia dalam sel (metabolisme sel). Berkait dengan gen ini, pemerhati tanaman budidaya mengembangkan penelitian-penelitian yang bertujuan  memperoleh biji yang baik untuk bibit, misalnya berapa lama menyimpan biji, berapa lama penjemuran (pengeringan), dan suhu berapakah yang paling cocok untuk penyimpanan.
Ø Hormon
Hormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasilkan oleh suatu bagian tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Hormon juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon tumbuhan yang telah dikenal pada saat ini meliputi auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, kalin, etilen, dan asam traumalin.
2.    Faktor Eksternal
Ø  Cahaya
Tumbuhan hijau membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis. Proses Fotosintesis menghasilkan zat-zat makanan bagi tumbuhan. Zat makanan inilah yang digunakan oleh tumbuhan sebagai sumber energi untuk melakukan kegiatan-kegiatan hidupnya. Cahaya dapat memicu pembentukan klorofi l, perkembangan akar, dan pembukaan daun. Akan tetapi, intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat merusak klorofi l.
Ø Oksigen
Oksigen diperlukan oleh semua tumbuhan untuk pertumbuhan  dan perkembangannya. Oksigen diperlukan oleh tanaman baik pada bagian tanaman yang ada di permukaan tanah maupun bagian yang ada di dalam tanah, misalnya akar. Aerasi tanah yang cukup, memberikan kesempatan sel-sel akar untuk melakukan respirasi sehingga peredaran unsur-unsur hara dapat meningkat. Oleh karena itu, para petani seringmelakukan upaya-upaya penggemburan tanah. De ngan adanya oksigen  dalam tanah, organisme-organisme aerob mampu hidup sehingga proses penyediaan unsur-unsur hara tumbuhan lebih meningkat.
Ø Suhu
Beberapa proses yang terjadi di dalam tumbuhan  sangat tergantung kerja enzim. Enzim bekerja dipengaruhi oleh suhu. Proses respirasi, transpirasi, dan fotosintesis dipengaruhi oleh  suhu. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan tumbuhan tidak tumbuh, bahkan mati. Suhu yang tinggi menyebabkan keter s e diaan O2 untuk respirasi rendah, dan CO2 dalam sel tinggi, sehingga menghambat res pirasi selanjutnya. Suhu yang tinggi juga menyebabkan transpirasi tumbuhan meningkat.Pengaruh suhu pada fotosintesis lebih banyak pada kerja enzim-enzim fotosintetik.
Ø Kelembapan
Kelembaban tanah dan kelembaban udara memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang kaya humus mampu menyimpan air lebih banyak, sehingga tanaman tumbuh lebih baik. Tanaman yang tumbuh dengan baik menghasilkan seresah lebihbanyak dan meningkatkan bahan organik tanah. Udara mampu menyimpan air. Kadar air yang ada di udara disebut kelembaban udara. Kadar air di udara yang tinggi, berpeluang untuk menjadi awan dan hujan. Air hujan masuk ke dalam tanah dan akandisimpan dalam tanah, menjamin ketersediaan air bagi tumbuhan.
Ø Garam Mineral (Nutrisi)
Tumbuhan memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidup. Nutrisi dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro misalnya, karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, kalium, dan lain sebagainya.
C.  Jagung
Jagung (Zea mays sp.) sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras. Jagung juga mempunyai arti penting dalam pengembangan industri di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun industri pakan ternak khusus pakan ayam. Dengan semakin berkembangnya industri pengolahan pangan di Indonesia maka kebutuhan akan jagung akan semakin meningkat pula. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman pangan yang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitiangenetika yang intensif. Secara fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman hari pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam. Dalam kajian agronomi, perilaku jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur hara tertentu menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang disukai.
    V.            Rumusan Hipotesis
1.         Hipotesis nol : pemberian 2 jenis pupuk yang berbeda terhadap 4 tanaman jagung tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
2.         Hipotesis alternatif : pemberian 2 jenis pupuk yang berbeda terhadap 4 tanaman jagung berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
3.         Hipotesis nol : selisih tinggi batang tanaman jagung yang diberi pupuk kandang dan urea adalah > 2 cm.
4.         Hipotesis alternatif : selisih tinggi batang tanaman jagung yang diberi pupuk kandang dan urea adalah < 2 cm.
 VI.            Variabel Penelitian
a)         Variabel bebas :
·   Jenis pupuk yang digunakan, yaitu pupuk urea dan pupuk kandang.


b)        Variabel terikat
·   Tinggi populasi tanaman jagung.
c)         Variabel kontrol
·   Cahaya, jenis tanaman, media tanah,air, suhu udara, dan kelembapan.
VII.            Eksperimen
A.      Waktu, Tempat, dan Jadwal
Waktu       : 10 Agustus 2015 – 01 September 2015.
Tempat      : Depankelas XII MIA 4SMA  Negeri 2 Wonosari.
Jadwal       :
No.
Kegiatan
BulanAgustus
Bulan September
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Membuatrancangan pengamatan







2.
Melakukanpengamatan




3.
Pengumpulandananalisis data




4.
Penyusunalaporan







5.
Laporanakhir







B.      RancanganPenelitian
1.    AlatdanBahan


Ø  Polibag 4 buahukuran 15
Ø  Sekop
Ø  Bijijagung 12 buah
Ø  Tanah
Ø  Pupukkandang 200 g
Ø  Pupuk urea 10 g


2.    Cara Kerja
a)      Menyiapkanalatdanbahan yang dibutuhkansepertitanah, sekop, bijijagung, polibag, pupukkandangdanpupuk urea.
b)      Mencampurkan 500 g tanahdengan 200 g pupukkandanglaluadukmerata.
c)      Memasukancampurantersebutkedalamduakantongpolibag. Sisatanah yang tidakdicampur di masukkankedalamduakantongpolibag yang lain.
d)     Menanambijijagungkedalamkeempatpolibag. Setiappolibagberisitigabijijagung.
e)      Menaburkanpupuk urea di atastanah yang tidakdiberipupukkandangsecarabertahap.
f)       Menyiramitanamandengan air sebanyak 250 ml padawaktu yang sama.
g)      Mengamatipertumbuhantanamansetiap 3 harisekalipadawaktu yang samadenganmenggunakanpenggarisuntukmenghitungtinggibatang.
h)      Mencatathasilpengamatandalamtabelhasilpengamatan.
3.      Data HasilPengamatan
TabelPengamatan
No.
TanggalPengamatan
Tinggitumbuhan (cm)
PupukKandang
Pupuk Urea
1.
15 Agustus 2015
4.4
4.5
2.
18 Agustus 2015
6.1
6.7
3.
21 Agustus 2015
7.4
7.1
4.
24 Agustus 2015
8.6
9.1
5.
27 Agustus 2015
9.2
9.7
6.
31 Agustus 2015
11.3
11.9


Rata-rata
7.5
7.8
4.      Pembahasan
Hasilanalisisdari datamenunjukkanbahwaterdapatpengaruh yang sangatnyataantaradosispupuk urea dan kandangterhadappertumbuhantanamanjagungpadaumur 32 hari setelahtanam. Rata-rata tinggitanamanpadaumur32  HST yaitu 7,5 dan 7,8 cm. Pada tabel di atas juga menunjukkan bahwa pada umur 5 hari setelah penanaman, perlakuan pupuk urea pada populasi tanaman jagung menghasilkan tinggi tanaman jagung yang lebih baik, dibandingkan pada perlakuan dengan pupuk kandang. Selanjutnya pada umur 8 hari setelah penanaman,terlihat pertumbuhan tinggi populasi tanaman jagung yang cukup signifikan,yaitu 6,1cm  (dengan pupuk kandang) dan 6,7 cm (dengan pupuk urea). Sedangkan pada pengukuran selanjutnya terjadi tidak menunjukan perbedaan tinggi tanaman jagung yang tidak signifikan dari pengukuran yang sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan pupuk yang diberikan pada waktu tersebut mampu merangsang pertumbuhan tanaman dengan baik.
Pada tabel hasil pengamatan juga terlihat, pertambahan tinggi tanaman jagung untuk perlakuan pupuk urea lebih baik.Hal inididugakarenapadaperlakuanpupukurea memilikiunsurhara N, P dan K tersediadalamjumlah yang optimal danseimbangsehinggadengansekalipemberianpupukinitelahmampumemberikankeseimbanganharamakrobagitanaman.SutejodanKartasapoetra, (1990) menyatakanbahwauntukdapattumbuhdenganbaiktanamanmembutuhkanhara N, P dan K yang merupakanunsurharaesensial di manaunsurharainisangatberperandalampertumbuhantanamansecaraumumpadafasevegetatif.. Akan tetapi pada perlakuan ini juga terlihat ada data yang menunjukkan tinggi tanaman jagung kalah dengan tinggi tanaman jagung dengan perlakuan pupuk kandang. Hal ini dikarenakan perbedaan kandungan pada  pupuk, terutama esensi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman jagung tersebut.
Pada tabel data juga terlihat pemberian dosis pupuk  urea dankandang secara konstan tidakselalubersifatkonstan jugaterhadappeningkatanpertumbuhantinggipopulasi tanamanjagungpadaumurdari  umur 5 sampai 32 HST. Hal ini dikarenakan adanya proses kerja hormon pada populasi tanaman jagung yang tidak sama antar waktu. DarmawandanBaharsyah, (1983) menyatakanbahwaketersediaanhara yang cukupdanseimbangakanmempengaruhi proses metabolismepadajaringantanaman. Proses metabolismemerupakanpembentukandanperombakanunsur-unsurharadansenyawaorganikdalamtanaman. LebihlanjutRinsema, (1986) menyatakanbahwakekuranganunsurharatertentudalamtanamandapatberakibatburukdanbilaterlaluberlebihandapatmerusakpertumbuhantanamanitusendiri.Pertumbuhandanhasiltanamanjagung yang rendahdijumpaipadaperlakuanpupukkandang.Hal inididugakarenakandunganharadaripupukkandangsangatrendahdibandingdenganpupukbuatan.Namundemikianpupukkandanglebihdominandalammemperbaikisifatfisikdanbiologitanah (Nugroho, BasukidanNasution,, 1999).
Pemberianpupuk urea danpupuk kandang mempengaruhipertumbuhantanamanjagung.Keduajenispupukinimenyediakanhara urea yang dibutuhkanolehtanaman. Olehkarena itu, keduajenispupukinimenyediakanhara nitrogen bagitanaman, makaperankeduanyasalingberintraksisatudenganlainnya. Dengan kata lain, pemberian urea akanmengurangikebutuhan nitrogen yang terkandungdalampupuk kandang.Dosis10 grampupuk urea dan 200 gram pupukkandang menunjukkanresponpertumbuhantertinggi. Padaperlakuandosispupukiniketersediaan N relatifmemadaiuntukmendukungpertumbuhantanamanjagungsecaramaksimal.
Hal senadajugadikemukakanoleh Buren etal, (2004) bahwaadainteraksiantaradosispupuk urea danpupuk kandang.Keduajenispupukinimenyediakanhara nitrogen bagitanaman.Pemberiankandang  yangmemadaidapatmengurangikebutuhanpupuk urea bagitanaman. Hal inimenunjukkanbahwapupukkandang tidaksemata-mataberfungsidalammenyediakanhara nitrogen bagitanaman. Penyediaan nitrogen lebihcepattersediamelaluipupuk urea yang diberikan.Namundemikian, adabeberapaperananpupuk kandangdalammemperbaikisifatfisikadanbiologitanah yang tidakdapatdiberikanolehpupuk urea.Pupuk kandang merupakanhasildekomposisibahanorganik yang dapatberfungsimemperbaikisifatfisika, kimia, danbiologitanahseperti; peningkatankapasitasretensi air tanah yang lebihbesar, perbaikanstrukturdanporositastanah, sebagaisalahsatusumber N, peningkatan KTK, dansubstratbagimikroorganismetanah.














VIII.            Kesimpulan
Berdasarkanhasileksperimen yang telahdilakukandapatdiambilkesimpulansebagaiberikut :
ü  Pemberian jenis pupuk pada tumbuhan jagung dapat mempengaruh pertambahan tinggi tanaman populasi jagung. Hal itu terlihat pada pupuk ureadan kandangsecarainteraksiberpengaruhsignifikanpadapertumbuhanjagung. Pertumbuhan tinggijagung .relatiflebihbaikpadadosisurea10gram dibandingkan dengan dosis pupuk kandang 200 gram.
ü  Kandungan unsur hara pada pupuk urea lebih tinggi, jika dibandingkan dengan pupuk kandang.Hal itu terlihat saat setiap perlakuan pada tumbuhan jagung dengan perbedaan dosis pupuk menunjukkan pertambahan tinggi tumbuhan jagung yang berbeda pula. Unsur yang terkandung pada pupuk urea lebih banyak di banding pupuk kandang sehingga sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh populasi tanaman jagung tersebut.
ü  Tinggitanamanjagung yang telahdiberikeduajenispupuk yang berbedatersebutmenunjukkanselisihtinggi yang tidakterlalubesar, yaitusekitar 0.3 cm. Artinya,hipotesis yang diterimaalternatif keempat (selisihtinggibatangtanamanjagung yang diberipupukkandangdan urea adalah< 2 cm) dan Hipotesisalternatif kedua (pemberian 2 jenispupuk yang berbedaterhadap 4 tanamanjagungberpengaruhterhadappertumbuhantanaman).














 IX.            Refrensi

Nurhayati, Syafruddin, & Wati, R. (2012). Pengaruh Jenis Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Manis. Jurnal  Floratek, 7, 111. Diperoleh pada 24 Novenber 2016, dari http://jurnal.unsyiah.ac.id/floratek/article/download/524/444
Muyassir. (2013).Respon Jagung Tongkol Ganda (Zea Mays L.) terhadap Pemupukan Urea dan Kompos.  Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 2 (3), 252-253. Diperoleh pada 24 Novenber 2016, dari http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/MSDL/article/download/2196/211
Ibrahim, R., Nurdin, & Zakaria, F. (2011). Respon Beberapa Varietas Tanaman Jagung (Zea mays L.) Hibrida pada Berbagai Dosis Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Hibrida. Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo, 1 (1),  4. Diperoleh pada 24 Novenber 2016, dari http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIIP/article/download/4754/4729
Khair, H.,  Pasaribu, M.S., & Suprapto, E. (2013).  Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.) terhadap Pemberian Pupuk Kandang Ayam  dan Pupuk Organik Cair Plus. Jurnal Agrium, 18 (1), 15-19. Diperoleh pada 24 Novenber 2016, dari http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/agrium/article/viewFile/339/306
Syofia, I., Munar, A., & Sofyan, Mhd. (2014). Pengaruh Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharatasturt). Jurnal Agrium, 211-217. Diperoleh pada 24 Novenber 2016, dari http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/agrium/article/download/196/16
Irianto, B. & Wasis. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kaniawati, dkk. (2008). Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Setia Purna Inves.

Miah, dkk. (2009). Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pustaka Insan Madani.